AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
foto: Thinkstock
Beberapa mitos yang salah sering memicu kebiasaan atau pola makan yang tidak sehat pada anak-anak. Salah satu contohnya adalah banyak orangtua menganggap sarapan sebelum berangkat sekolah tidak penting karena bisa bikin anak-anak cepat gemuk.
Dr Saptawati Bardosono, ahli gizi dari Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) menegaskan tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa sarapan bikin gemuk. Justru dengan sarapan, konsentrasi anak di sekolah lebih bagus sehingga prestasi belajarnya meningkat.
Pola makan yang benar dan sehat untuk anak menurut Dr Tati, demikian ia biasa disapa, adalah sebagai berikut.
1. Jadwal makan yang teratur
Sejak kecil, anak harus dibiasakan untuk makan sebelum merasa lapar dan berhenti sebelum benar-benar kenyang. Jadwal makan sebisa mungkin harus teratur dan jangan melewatkan jadwal makan terutama makan pagi.
2. Makan porsi kecil namun sering
Hindari makan dalam porsi berlebihan, karena akan membebani sistem pencernaan dan bisa memicu gangguan metabolisme. Pola makan yang lebih sehat adalah makan sedikit-sedikit tetapi sering.
3. Hindari makan sambil beraktivitas
Seperti ketika sedang belajar, anak-anak juga harus menjaga konsentrasi saat makan. Usahakan tidak makan sambil nonton TV, membaca buku atau bercanda dengan teman-teman karena hal itu bisa rasa lapar cepat datang kembali.
4. Makanan harus dikunyah sempurna
Pada dasarnya, mengunyah makanan merupakan proses pencernaan fisik yang masih akan dilanjutkan dengan pencernaan kimiawi oleh enzim-enzim di lambung dan usus. Jangan terburu-buru, karena pencernaan fisik yang sempurna di mulut akan sangat meringankan kerja enzim.
5. Imbangi dengan olahraga dan aktivitas fisik
Kegemukan pada anak dipicu oleh ketidakseimbangan antara asupan kalori dalam makanan dengan pembakarannya melalui aktivitas fisik. Makin banyak porsi makan, olahraga atau permainan fisik harus ditingkatkan sedangkan nonton TV dan bermain video game harus dikurangi.
Sementara untuk snack atau makanan ringan, Dr Tati menganjurkan agar tidak mengonsumsi jenis makanan yang banyak mengandung kalori, garam dan lemak. Ketiga komponen ini bisa memicu berbagai penyakit seperti obesitas, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kanker dan diabetes.
Burger dan gorengan tidak dianjurkan karena tinggi lemak dan kalori, sementara yang lebih sehat adalah buah, roti gandum dan kacang-kacangan. Susu juga sehat, namun harus dipilih yang rendah lemak dan laktosa agar tidak menyebabkan kegemukan.
"Hasil riset kami menunjukkan bahwa salah satu sumber utama asupan gula berlebih pada anak adalah susu," ungkap Dr Tati dalam acara parenting class bertema Memilih Jajanan Anak dan Nutrisi yang Sehat, Minggu (19/6/2011).
(up/ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar